
Fasilitas nuklir Fordow yang terletak di Iran kembali menjadi sorotan setelah serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat pada Minggu, 22 Juni 2025. Meskipun situs ini terus diperhatikan karena aktivitas pengayaan uranium yang meningkat, Iran belum bisa dipastikan memiliki senjata nuklir yang berfungsi. Hingga saat ini, meski kerap dituding bersembunyi di balik program nuklirnya, tidak ada bukti konkret bahwa Teheran memiliki senjata nuklir operasional.
Program nuklir Iran sendiri semakin berkembang setelah kegagalan perjanjian nuklir JCPOA pada 2015. Namun, laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) per Juni 2025 menyatakan bahwa meski Iran memiliki cukup uranium untuk membuat bom nuklir dalam waktu singkat, negara ini belum melakukan konversi uranium menjadi senjata atau uji coba nuklir.
Di tengah ketegangan internasional tersebut, terdapat 10 negara yang telah mengembangkan dan menyimpan senjata nuklir aktif, yang menjadi ancaman nyata bagi stabilitas global. Negara-negara ini, baik yang diakui secara sah oleh Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) maupun di luar kerangka tersebut, menyimpan arsenal nuklir yang menciptakan ketegangan politik dan keamanan internasional.
Berikut adalah 10 negara dengan senjata nuklir terkemuka hingga tahun 2025, berdasarkan laporan dari berbagai sumber terpercaya, seperti fas.org, BBC, The New York Times, dan The Guardian.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara pertama yang berhasil mengembangkan dan menggunakan senjata nuklir pada tahun 1945. Dengan lebih dari 5.000 hulu ledak, sekitar 1.800 di antaranya siap digunakan, AS memiliki kemampuan peluncuran nuklir melalui rudal darat, kapal selam, atau pesawat pengebom. Sebagai anggota resmi NPT, AS mempertahankan kekuatan nuklirnya sebagai penangkal utama terhadap ancaman global.
2. Rusia
Sebagai pewaris utama kekuatan nuklir Uni Soviet, Rusia kini mengoperasikan ribuan senjata nuklir aktif. Selain itu, Rusia juga memimpin dalam teknologi canggih seperti rudal hipersonik dan drone nuklir bawah laut. Sebagai anggota NPT, Rusia tetap menunjukkan sikap agresif terkait kebijakan nuklirnya, terutama di wilayah Ukraina.
3. China
China terus memperluas arsenal nuklirnya dengan proyeksi lebih dari 1.000 hulu ledak pada tahun 2035. Saat ini, negara ini memiliki sekitar 500 hulu ledak, dengan kemampuan peluncuran dari darat, laut, dan udara. China tetap menjadi anggota NPT, meski terus mengembangkan kekuatan nuklirnya.
4. Prancis
Dengan sekitar 290 senjata nuklir, Prancis menegaskan posisinya sebagai kekuatan nuklir utama di Eropa. Doktrin pertahanan “penangkal minimum” yang diterapkan negara ini mengutamakan penggunaan senjata nuklir sebagai langkah terakhir. Sebagai satu-satunya negara nuklir di Uni Eropa, Prancis juga merupakan anggota NPT.
5. Inggris
Inggris memiliki sekitar 225 hulu ledak nuklir, dengan sekitar 120 di antaranya siap digunakan. Sistem nuklir Inggris terpasang pada kapal selam kelas Vanguard dengan rudal Trident II D5. Sebagai negara anggota NPT, Inggris mengadopsi kebijakan penangkal terus-menerus (Continuous At-Sea Deterrence/CASD).
6. India
India telah mengembangkan sekitar 164 senjata nuklir dan menerapkan kebijakan “No First Use” (NFU). Meskipun India belum menandatangani NPT, negara ini memiliki kemampuan peluncuran dari darat, laut, dan udara (nuclear triad). India pertama kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 1974.
7. Pakistan
Sebagai respons terhadap program nuklir India, Pakistan kini memiliki sekitar 170-190 hulu ledak nuklir. Negara ini mengandalkan rudal Shaheen dan Ghaznavi sebagai pembawa nuklir. Pakistan juga bukan anggota NPT, dengan kebijakan nuklir yang agresif.
8. Korea Utara
Korea Utara telah keluar dari NPT pada 2003 dan melakukan enam uji coba nuklir sejak 2006. Diperkirakan negara ini memiliki sekitar 30-40 senjata nuklir, dengan rudal Hwasong-17 yang mampu menjangkau wilayah AS. Ketegangan dengan negara-negara besar semakin meningkat seiring dengan ambisi nuklirnya.
9. Israel (Tidak Diakui Secara Resmi)
Meskipun Israel tidak pernah mengonfirmasi kepemilikan senjata nuklirnya, negara ini secara luas diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir. Sistem peluncurnya mencakup rudal Jericho, kapal selam Dolphin, dan jet tempur F-15/F-35. Israel menerapkan kebijakan “ambigu nuklir” (nuclear opacity) untuk menjaga kerahasiaan program nuklirnya.
10. Afrika Selatan (Mantan Negara Nuklir)
Afrika Selatan pernah memiliki 6 bom nuklir tetapi membongkar seluruh persenjataan nuklirnya pada 1989-1991. Saat ini, Afrika Selatan menjadi satu-satunya negara yang secara sukarela melepaskan senjata nuklir dan menjadi anggota NPT tanpa persenjataan nuklir.
Keberadaan negara-negara dengan senjata nuklir terus menciptakan ketegangan dalam hubungan internasional. Meskipun Iran belum terbukti memiliki senjata nuklir, negara ini tetap menjadi perhatian dunia, terutama karena program nuklir yang berkembang pesat. Sementara itu, negara-negara yang sudah memiliki senjata nuklir, baik yang diakui maupun tidak, berperan penting dalam dinamika geopolitik global yang penuh ketidakpastian.