
Pada pagi yang penuh ketegangan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran, menargetkan sejumlah fasilitas strategis, termasuk Bandara Mehrabad di Teheran. Ledakan hebat mengguncang kawasan tersebut, memicu kekhawatiran besar atas eskalasi kekerasan di Timur Tengah.
Serangan Terhadap Infrastruktur Utama
Menurut laporan yang dihimpun oleh media Iran, serangan udara Israel melibatkan beberapa proyektil yang menghantam Bandara Mehrabad, yang juga menjadi markas bagi sejumlah fasilitas militer. Tak hanya itu, beberapa wilayah lainnya, seperti Hakimiyeh dan Tehranpars, yang terletak di bagian timur Teheran, juga terdampak dengan ledakan yang sangat besar.
Korban dan Dampak Serangan
Kehancuran yang ditimbulkan serangan ini sangat signifikan. Laporan sementara menyebutkan bahwa lebih dari 78 orang tewas dan hampir 330 lainnya terluka, terutama di Provinsi Teheran. Selain korban jiwa, kerusakan pada infrastruktur vital semakin memperburuk situasi. Protes meletus di berbagai kota Iran, sementara pemerintah mengambil langkah-langkah darurat, termasuk pembatasan internet dan penghentian seluruh penerbangan domestik.
Kehilangan Tokoh Militer Iran
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari serangan ini adalah jatuhnya tokoh-tokoh penting dalam militer Iran. Setidaknya 20 pejabat tinggi, termasuk Kepala IRGC Hossein Salami, Kepala Staf Umum Mohammad Bagheri, serta sejumlah ilmuwan nuklir terkemuka, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, segera menunjuk penggantinya, menyiapkan strategi untuk merespons serangan yang mematikan ini.
Presiden Trump Dukung Israel, Ancaman Meningkat
Serangan ini juga memunculkan reaksi dari pihak internasional. Mantan Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan dukungannya terhadap operasi militer Israel. Ia juga mengingatkan Iran untuk segera membuka pintu negosiasi atau menghadapi konsekuensi lebih besar lagi. Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa “semua faksi garis keras Iran kini telah hancur”, menekankan bahwa serangan ini merupakan langkah penting dalam mengurangi ancaman dari Teheran.
Kerusakan di Fasilitas Nuklir dan Militer
Israel mengklaim bahwa serangan ini menyebabkan “kerusakan signifikan” pada fasilitas nuklir Iran, termasuk yang ada di Natanz. Puluhan lokasi militer, mulai dari instalasi rudal hingga radar, disebut hancur akibat serangan udara. Meski begitu, Iran melalui badan pengawasnya, IAEA, memastikan bahwa tidak ada kebocoran radiasi yang terjadi di situs-situs nuklir tersebut.
Reaksi Iran dan Ancaman Balasan
Iran tak tinggal diam. Pemerintahnya menegaskan akan merespons serangan ini dengan tindakan yang “tegas dan proporsional.” Para pejabat tinggi Iran, termasuk Presiden Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, menyatakan bahwa serangan balasan sudah dipersiapkan dengan matang. Iran juga mengecam keras peran AS dalam mendukung serangan ini, bahkan memanggil utusan Swiss—yang mewakili kepentingan AS di Iran—untuk menyampaikan protes resmi.
Konsekuensi Global: Ketegangan Regional Meningkat
Serangan ini memicu reaksi keras dari negara-negara regional dan internasional. Rusia, China, dan Turki mengutuk keras aksi Israel, sementara Uni Eropa menyerukan dialog diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Di tengah ketegangan yang meningkat, harga minyak meroket tajam, sementara bursa saham global mengalami penurunan.
Status Darurat di Israel dan Penutupan Kedutaan
Untuk mengantisipasi pembalasan dari Iran atau sekutunya, Israel segera mengumumkan status darurat nasional. Semua kedutaan Israel di luar negeri ditutup, sementara pejabat tinggi Israel dipindahkan ke tempat-tempat yang lebih aman. Seluruh wilayah udara di sekitar Timur Tengah, termasuk Iran, Irak, Yordania, dan Israel, juga ditutup, menyebabkan gangguan besar pada lebih dari 1.800 penerbangan.
Sanksi dan Penegakan Keamanan
Pemerintah internasional pun bertindak cepat. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk membahas krisis ini, sementara IAEA memulai penyelidikan atas kerusakan fasilitas nuklir Iran. Kekhawatiran akan perang terbuka yang melibatkan lebih banyak negara semakin besar, dengan berbagai pihak mendesak untuk segera menghindari eskalasi yang lebih besar.
Melihat ke Depan: Masa Depan yang Tak Pasti
Serangan ini menggarisbawahi betapa rapuhnya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Meskipun respons tegas Iran diharapkan, ketidakpastian tetap membayangi langkah selanjutnya. Apakah ini akan menjadi titik balik dalam konflik yang lebih luas, atau hanya sebuah babak baru dari ketegangan yang terus berlanjut? Satu hal yang pasti: dunia kini mengawasi dengan seksama.