
Teheran, 15 Juni 2025 – Ketegangan kembali meningkat di ibu kota Iran. Pada Minggu sore waktu setempat, suara ledakan keras terdengar berturut-turut di kawasan barat laut Teheran. Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.27 waktu Iran (sekitar pukul 17.57 WIB), dan langsung memicu kekhawatiran warga akan kemungkinan adanya serangan baru dari Israel.
Informasi awal mengenai kejadian ini pertama kali disampaikan oleh Al Jazeera melalui siaran langsung pembaruan konflik Iran-Israel. Meski rincian lokasi dan dampak ledakan belum dapat dipastikan, suara dentuman yang kuat dilaporkan berasal dari area yang tak jauh dari gedung tinggi yang sebelumnya dihantam rudal dalam gelombang serangan pertama Israel pada 13 Juni lalu.
Isyarat Operasi Intelijen?
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran mengenai penyebab ledakan tersebut, namun spekulasi cepat berkembang. Banyak pihak menduga insiden ini bukan hanya sekadar serangan rudal, melainkan bagian dari operasi rahasia — mungkin saja dilakukan oleh Mossad, badan intelijen luar negeri Israel yang telah lama terlibat dalam perang bayangan melawan Iran.
Dugaan ini muncul tidak lepas dari penangkapan dua individu beberapa hari sebelumnya di Provinsi Alborz, tak jauh dari Teheran. Menurut kantor berita Tasnim, kedua orang tersebut dituduh sebagai agen Mossad yang sedang merakit bahan peledak dan perangkat elektronik canggih — indikasi kuat adanya upaya sabotase dari dalam negeri.
Iran dan Israel memang telah lama terlibat dalam konflik tak terlihat. Sabotase, pembunuhan ilmuwan nuklir, hingga serangan siber, menjadi bagian dari ketegangan senyap yang berlangsung selama bertahun-tahun. Mossad sendiri diduga terlibat dalam berbagai operasi rahasia yang menargetkan fasilitas strategis Iran, terutama terkait program nuklir.
Aroma Perang Bayangan di Tengah Konflik Terbuka
Ledakan terbaru ini mempertegas bahwa perang antara kedua negara tidak hanya berlangsung di udara dan darat, tetapi juga di balik layar — di ruang gelap intelijen dan kontraintelijen. Iran, yang tengah menghadapi tekanan militer dari luar dan perpecahan internal dari dalam, kini tampaknya harus semakin waspada terhadap infiltrasi diam-diam di jantung ibu kota.
Meski pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi, sejumlah analis menyebutkan bahwa pola ledakan, waktu kejadian, dan lokasi yang strategis memberi indikasi kuat bahwa aksi ini sangat mungkin direncanakan dengan presisi — ciri khas operasi intelijen profesional.
Kesimpulan: Teheran dalam Cengkeraman Serangan Fisik dan Psikologis
Dengan meningkatnya frekuensi serangan, baik terbuka maupun terselubung, Iran menghadapi tantangan berat. Pertanyaan besar yang kini bergema di tengah masyarakat dan elite politik Iran adalah: seberapa dalam Israel, melalui Mossad, telah menyusup ke jantung pertahanan negara?
Dalam lanskap konflik modern, di mana batas antara perang konvensional dan serangan intelijen makin kabur, ledakan di Teheran ini menjadi sinyal bahwa pertempuran tidak hanya terjadi di garis depan — tetapi juga dalam senyap.