
China secara konsisten menunjukkan dukungannya kepada Pakistan, termasuk dalam situasi konflik dengan India. Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya melakukan panggilan telepon dengan Menlu China, Wang Yi, yang menegaskan bahwa Beijing “akan terus berdiri teguh di samping Pakistan dalam menegakkan kedaulatan, integritas teritorial, dan kemerdekaan nasionalnya.”
Pernyataan dukungan ini juga digaungkan oleh Victor Gao, Presiden Pusat China dan Globalisasi, dalam wawancaranya di televisi China. Ia menyebut hubungan China–Pakistan “sekuat besi” dan menegaskan bahwa China akan membela Pakistan jika kedaulatannya terancam.
1. Dukungan Penuh dalam Damai dan Perang
Profesor Victor Gao, seorang tokoh penting di Beijing dan mantan penasihat Deng Xiaoping, secara terang-terangan menyatakan bahwa China akan selalu mendukung Pakistan dalam kondisi damai maupun perang.
“Tiongkok akan selalu datang membantu dan mendukung Pakistan setiap kali kedaulatan dan integritas teritorialnya terancam oleh negara mana pun,” tegas Gao.
Pernyataan tersebut disampaikan di televisi India dan menjadi sinyal kuat bagi siapa pun yang berniat mengancam Pakistan—termasuk India dan bahkan Amerika Serikat.
Ketegangan ini muncul menyusul serangan teror di Pahalgam, India, yang menewaskan warga sipil. India menuduh kelompok dari Pakistan terlibat dan membalas dengan serangan rudal ke pangkalan udara Pakistan. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, Pakistan memperingatkan akan membalas “di waktu dan tempat yang dipilih sendiri.”
2. Seruan untuk Penyelidikan Menyeluruh
China menolak pendekatan sepihak dan menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden teror.
“Sebelum menyalahkan siapa pun, kita butuh penyelidikan yang lengkap dan tidak memihak,” ujar Gao.
Ia juga mengingatkan bahwa China sendiri pernah menjadi korban serangan teroris di Pakistan, namun tetap memilih jalur diplomatik dan hukum.
3. 60% Senjata Pakistan Berasal dari China
Lebih dari 60% persenjataan Pakistan saat ini berasal dari China. Di antaranya:
- Jet tempur JF-17 Thunder
- Kapal selam kelas Yuan
- Sistem pertahanan udara HQ series
- Rudal balistik dan jelajah P-10 dan P-15
Pesawat angkut militer Y-20 China juga dilaporkan telah mengirimkan peralatan pertahanan ke Pakistan, menandakan kesiapan logistik kedua negara dalam kolaborasi militer.
4. China Konsisten Menentang Sekutu AS
China tidak hanya mendukung Pakistan karena hubungan bilateral, tapi juga karena kepentingan strategis global.
“Krisis antara India dan Pakistan adalah ancaman global. Dua negara bersenjata nuklir tidak boleh dibiarkan masuk dalam spiral konflik,” kata Gao.
Selain itu, ancaman India terhadap akses air Pakistan di Sungai Indus juga menjadi perhatian China. Gao bahkan menyebut pengalihan aliran air sebagai “kejahatan perang” jika dilakukan dalam konteks konflik.
5. India Harus Meninjau Ulang Strateginya
Menurut Gao, India terlalu lama berasumsi bisa melakukan operasi terbatas terhadap Pakistan tanpa intervensi pihak ketiga.
Namun kini, dukungan terbuka China telah mengubah kalkulasi itu. India menghadapi potensi konfrontasi dari dua kekuatan sekaligus—Pakistan dan China.
“China tidak hanya memberi dukungan moral, tapi siap menyamakan retorika dengan sumber daya,” ujar Gao.
Ia juga menutup dengan ajakan damai:
“Sekarang adalah waktu untuk menyerukan kepada India dan Pakistan agar menahan diri secara maksimal dan mencari solusi damai.”