Gelombang Protes Imigrasi Meluas di AS, Kehadiran Marinir di Los Angeles Picu Ketegangan

 

Los Angeles, AS – Ketegangan sosial di Amerika Serikat meningkat setelah unjuk rasa menolak kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump yang awalnya terjadi di Los Angeles kini menjalar ke berbagai kota besar, termasuk Chicago, Dallas, Austin, dan San Antonio.

Keputusan pemerintah federal untuk mengerahkan Marinir dan Garda Nasional ke Los Angeles menuai kontroversi. Meski dinyatakan hanya bertugas menjaga fasilitas pemerintah pusat, keberadaan mereka di jalanan kota memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat dan kritik dari sejumlah pejabat lokal.

Kritik Pejabat Daerah dan Gugatan Hukum

Wali Kota Chicago, Brandon Johnson, menyebut pengerahan pasukan sebagai tindakan “otoriter” dan menilai kebijakan tersebut mencederai prinsip-prinsip konstitusi.

Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom telah mengajukan gugatan mendesak ke pengadilan federal untuk menghentikan keterlibatan militer dalam penegakan hukum di wilayah sipil. Dalam permohonannya, Newsom meminta perintah penahanan terhadap aktivitas Marinir dan Garda Nasional di Los Angeles yang dinilai melewati batas kewenangan.

Pemerintah pusat menanggapi gugatan tersebut dengan menyebutnya “tidak berdasar secara hukum” dan memperingatkan bahwa pembatasan terhadap kehadiran militer bisa membahayakan keamanan petugas federal serta menghambat pelaksanaan tugas pemerintah.

Pengadilan Distrik di California Utara dijadwalkan menggelar sidang guna memutuskan permohonan ini dalam waktu dekat.

Jam Malam dan Tensi Lapangan

Sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kerusuhan dan aksi penjarahan, Kepolisian Los Angeles (LAPD) telah memberlakukan jam malam di pusat kota mulai pukul 20.00 hingga pukul 06.00 waktu setempat. Kebijakan ini bertujuan membatasi mobilitas malam hari dan meredam potensi konflik.

Pengamat hukum menyoroti bahwa selama Presiden tidak memberlakukan Undang-Undang Pemberontakan, militer seharusnya tidak boleh menjalankan fungsi penegakan hukum sipil, seperti menangkap demonstran atau membubarkan kerumunan.

Aksi Meluas ke Texas dan Negara Bagian Lain

Di Texas, Gubernur Greg Abbott menyatakan akan mengerahkan Garda Nasional ke sejumlah titik strategis setelah unjuk rasa merebak di berbagai kota. Dalam pernyataannya, Abbott menegaskan dukungan terhadap protes damai, namun memperingatkan bahwa kekerasan dan perusakan akan ditindak tegas.

“Menjaga ketertiban adalah prioritas utama. Pasukan kami akan membantu aparat penegak hukum menggunakan segala strategi yang tersedia,” ujar Abbott melalui media sosial.

Bentrok kecil dilaporkan terjadi di Austin, di mana 13 orang ditangkap dan tiga petugas dilaporkan luka setelah terjadi pelemparan batu. Gas air mata sempat digunakan untuk membubarkan massa.

Di Dallas, protes berlangsung lebih damai. Video dari Associated Press menunjukkan aparat keamanan dan pengunjuk rasa berdiri saling berhadapan, sebagian demonstran mengibarkan bendera Meksiko.

Situasi Masih Berpotensi Berkembang

Meski sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, kekhawatiran akan eskalasi masih membayangi. Pihak berwenang di berbagai negara bagian terus memantau situasi, sementara kelompok masyarakat sipil mendesak penyelesaian secara dialogis, bukan represif.

Kebijakan imigrasi dan penggunaan kekuatan militer di wilayah sipil kembali menjadi bahan perdebatan nasional menjelang tahun pemilu. Apakah gelombang protes ini akan mereda atau justru melebar, sangat tergantung pada respons pemerintah pusat dan efektivitas dialog antara pemangku kepentingan.

 

Related Posts

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Jakarta – Meski Warren Buffett dikenal sebagai kritikus Bitcoin, ternyata sosok yang paling sering memprediksi “kematian” mata uang kripto terbesar itu adalah ekonom Peter Schiff. Baru-baru ini, situs ‘Bitcoin Is…

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

  JAKARTA – Dunia maya kembali menjadi medan perang baru dalam konflik geopolitik. Kali ini, sebuah serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang diduga berafiliasi dengan Israel menimbulkan kehebohan di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul