Rio de Janeiro, Brasil – Dalam upaya menjaga keamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17, Angkatan Udara Brasil (FAB) mengerahkan jet tempur untuk menghadang tiga pesawat sipil yang mendekati zona udara terbatas di sekitar lokasi pertemuan. Insiden ini terjadi pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025, saat pertemuan penting para pemimpin negara BRICS tengah berlangsung di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro.

Tindakan Cepat Militer Brasil

Jet tempur Super Tucano milik FAB melakukan intersepsi terhadap tiga pesawat yang secara tidak sah memasuki wilayah udara terbatas yang telah ditetapkan sebagai bagian dari sistem keamanan konferensi.

Menurut Letnan Kolonel Deoclides Fernandes, Komandan Pusat Manajemen Navigasi Udara (CGNA), pesawat-pesawat tersebut bukan pesawat militer, melainkan penerbangan sipil yang diduga masuk tanpa izin akibat kesalahan atau kelalaian.

“Pesawat-pesawat itu langsung diperintahkan keluar dari zona terbatas dan mereka mematuhi. Kami lakukan pengawalan hingga mereka keluar dari area yang ditentukan,” jelas Fernandes dalam wawancaranya dengan CNN Brasil.

Zona Udara Diperketat, Jet F-5M dan Rudal Siaga

Sebagai bagian dari pengamanan udara yang ketat, Angkatan Udara juga menyiagakan jet tempur F-5M yang dilengkapi dengan persenjataan aktif, termasuk rudal. Sistem ini dirancang untuk mengurangi waktu respons bila terjadi situasi darurat atau potensi ancaman terhadap para kepala negara.

Komandan Operasi Dirgantara, Letnan Brigadir Alcides Teixeira Barbacovi, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari skenario standar dalam mengamankan acara internasional besar, seperti halnya pengamanan saat Brasil menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2024.

Selain itu, area udara di sekitar lokasi KTT ditetapkan sebagai zona terlarang sementara dengan radius maksimum 150 km. Di wilayah ini, seluruh penerbangan non-penting, termasuk pesawat wisata, pelatihan, drone, paralayang, hingga penerbangan pertanian, dilarang total. Hanya pesawat yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan acara yang diizinkan beroperasi dalam radius hingga 10 km.

Pasukan Khusus dan Penembak Jitu Disiagakan

Tak hanya dari udara, keamanan juga diperketat di darat. Polisi Federal Brasil menempatkan tim penembak jitu di titik-titik strategis sekitar Museum Seni Modern. Mereka dilatih khusus untuk menghadapi skenario ancaman langsung terhadap para pemimpin negara.

Menurut keterangan resmi, personel ini telah menjalani pelatihan intensif dan evaluasi rutin guna menjaga ketepatan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman yang bersifat kompleks.

Presiden RI Prabowo Subianto Hadiri KTT

Presiden Indonesia Prabowo Subianto turut hadir dalam pertemuan puncak ini bersama 10 kepala negara dan pemerintahan anggota BRICS. Ia mengikuti sejumlah agenda penting termasuk sesi pleno yang membahas isu perdamaian global, keamanan internasional, serta reformasi tata kelola global.

Pengamanan super ketat yang dilakukan Brasil mencerminkan pentingnya KTT BRICS sebagai forum strategis global. Dengan melibatkan kekuatan udara dan darat, tuan rumah menunjukkan kesiapannya dalam memastikan kelancaran dan keamanan jalannya acara yang mempertemukan para pemimpin ekonomi dunia.