
Sebuah kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza, bagian dari armada Gaza Freedom Flotilla, mengalami kerusakan serius setelah diserang oleh drone Israel pada 1 Mei 2025. Kapal yang membawa 16 orang itu berhasil diselamatkan oleh pasukan Malta setelah mengirimkan sinyal darurat SOS.
Mengutip pernyataan pemerintah, penyiar publik TVM melaporkan bahwa sebuah kapal tunda yang dilengkapi peralatan pemadam kebakaran segera dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada kapal tersebut.
“Serangan pesawat nirawak itu membuat kapal lumpuh dan dalam risiko besar tenggelam,” ungkap Freedom Flotilla Coalition.
Pemerintah Malta juga menyatakan bahwa satu kapal patroli Angkatan Bersenjata Malta dikerahkan ke lokasi kejadian setelah menerima permintaan bantuan dari kapal tunda tersebut.
“Sekitar pukul 02.13 pagi (0013 GMT), dipastikan semua orang di atas kapal selamat, meski mereka menolak dievakuasi,” tambah pemerintah Malta. Situasi dikabarkan sudah terkendali pada pukul 03.45 pagi (0145 GMT).
Kapal yang bernama Conscience itu masih berada di perairan internasional dan terus dipantau oleh otoritas berwenang.
Menanggapi insiden ini, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, menyampaikan melalui platform X bahwa ia menerima panggilan darurat dari orang-orang di atas kapal Freedom Flotilla.
“Saya mendesak otoritas negara-negara terkait, termasuk otoritas maritim, untuk memberikan dukungan kepada kapal dan awaknya sesuai kebutuhan,” ujar Albanese.
“Saya percaya otoritas yang kompeten akan memastikan fakta-fakta dan melakukan intervensi yang tepat,” lanjutnya.