My Chemical Romance: Menggali Momen-Momen Paling Berkesan dalam Karier Musik Mereka

Band My Chemical Romance akhirnya menggelar reuni setelah 6 tahun bubar, yang tentu saja membahagiakan banyak penggemar setia mereka di seluruh dunia. Untuk merayakan reuni tersebut, mari kita telisik jejak karier My Chemical Romance sejak terbentuk pada tahun 2001.
1. Peristiwa 9/11 dan Album Perdana
My Chemical Romance dibentuk oleh vokalis Gerard Way dan drummer Matt Pelissier di Newark, New Jersey, tak lama setelah peristiwa 9/11 yang menghancurkan gedung World Trade Center. Gerard menulis lagu Skylines and Turnstiles, terinspirasi dari tragedi tersebut. Agar band ini berjalan dengan baik, Gerard mengajak gitaris Ray Toro dan adiknya, Mikey Way, sebagai pemain bass. Mikey memberi nama My Chemical Romance yang terinspirasi dari buku Ecstasy: Three Tales of Chemical Romance karya Irvine Welsh.
Setelah beberapa lagu demo, mereka bertemu gitaris kedua, Frank Iero, dan merilis album I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love. Album ini tersedia secara gratis melalui PureVolume dan membantu My Chemical Romance dikenal luas, didukung oleh platform MySpace.
2. Three Cheers for Sweet Revenge yang Mendunia
Pada 2003, My Chemical Romance bergabung dengan Reprise Records, label yang lebih besar daripada Eyeball Records. Setelah tur bersama Avenged Sevenfold, mereka merilis album Three Cheers for Sweet Revenge pada 2004. Album ini mencuat berkat tiga lagu populer, yakni I’m Not Okay (I Promise), Helena, dan The Ghost of You, yang membuat album ini memperoleh sertifikat platinum dalam waktu singkat.
Meskipun genre utama mereka adalah alternative rock, gaya berpakaian mereka kala mempromosikan album ini menjadikan mereka ikonik sebagai band emo. Album ini juga memperkenalkan mereka pada festival besar dan tur bersama Green Day di The American Idiot Tour serta Warped Tour 2005.
Tak lama kemudian, mereka merilis Life on the Murder Scene, album dokumenter yang mengisahkan sejarah dan pembuatan album I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love serta Three Cheers for Sweet Revenge.
3. Black Parade, My Chemical Romance Melegenda
Pada 2006, My Chemical Romance menghubungi produser Rob Cavallo untuk menggarap album ketiga mereka, Black Parade. Album ini adalah konsep album yang mengangkat tema-tema kelam seperti penyakit berbahaya, kematian, dan pesta di alam baka. Proses rekaman dilakukan di Paramour Estate, sebuah rumah di California yang terkenal angker.
Album Black Parade berisi 14 lagu dengan banyak eksperimen musikal, seperti referensi suara kartun Woody Woodpecker di solo gitar Dead dan sampling suara ibu Gerard dan Mikey Way di lagu Mama. Penampilan band dalam video klip Welcome to the Black Parade dan Famous Last Words semakin mempertegas karakter visual mereka, dengan kostum yang dirancang oleh desainer Coleen Atwood, yang dikenal lewat film-film Tim Burton.
Album ini membawa My Chemical Romance ke puncak kesuksesan, meraih posisi empat album terbaik versi Kerrang! Magazine pada 2006 dan memenangkan penghargaan Best International Band di NME Awards 2007. Mereka juga menjadi nominasi Best Alternative Group di American Music Awards 2007.
4. Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys
Pada 2009, My Chemical Romance merilis Desolation Row, sebuah cover lagu Bob Dylan yang menjadi soundtrack film Watchmen. Lagu ini menjadi awal dari album keempat mereka, Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys, yang dirilis pada 2010 dengan single Na Na Na (Na Na Na Na Na Na Na Na Na). Berbeda dengan Black Parade, album ini menunjukkan tampilan yang lebih ceria dengan kostum berwarna-warni dan tanpa makeup.
Sayangnya, album ini tidak sepopuler Black Parade, meski penjualannya cukup baik. Posisi drummer pun sering berganti, yang memengaruhi kestabilan formasi band.
5. Bubar dan Album May Death Never Stop You
Setelah Danger Days, My Chemical Romance mulai mengalami masalah internal. Gerard Way mulai fokus pada karier komiknya, sementara Frank Iero membentuk proyek solo. Pada 22 Maret 2013, My Chemical Romance resmi bubar. Setahun kemudian, mereka merilis album May Death Never Stop You, sebuah album kompilasi greatest hits.
Gerard Way kemudian merilis album solo Hesitant Alien yang menduduki puncak tangga lagu US Billboard Alternative Album pada 2014. Ray Toro juga merilis lagu solo, sementara Frank Iero membentuk band Death Spells, dan Mikey Way membentuk Electric Century.
Meski proyek solo mereka berjalan sukses, reuni tampak sulit terjadi. Namun, berkat bantuan Mark Hoppus dari Blink-182, Gerard, Ray, Mikey, dan Frank berhasil dipertemukan untuk konser reuni yang direncanakan pada 20 Desember di California, Amerika Serikat.