
Sejumlah pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta jatah proyek tanpa melalui proses tender kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp 5 triliun. Permintaan ini terungkap dalam rekaman video saat perwakilan China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), salah satu kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA, melakukan audiensi dengan pengusaha lokal dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon pada Jumat (9/5/2025).
Dalam video yang beredar, salah satu anggota Kadin menyampaikan permintaan agar proyek senilai triliunan rupiah tersebut langsung diberikan tanpa mekanisme lelang.
“Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp 5 triliun untuk Kadin, atau Rp 3 triliun untuk Kadin, tanpa ada lelang lagi,” ujar anggota Kadin, dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Respons Kontraktor Asing
Menanggapi permintaan tersebut, perwakilan dari CCE mengatakan bahwa pihaknya bersedia memberikan pekerjaan, namun belum bisa memastikan bentuk pekerjaan yang akan dialokasikan.
“Sebenarnya bagaimana cara mengatakan, bagaimana cara melakukan subkontrak, saya akan berbagi dengan Anda. Namun bagaimana cara mengatakan untuk membuktikan apa yang dapat Anda lakukan,” ungkap perwakilan CCE.
Sementara itu, anggota Kadin menyebut bahwa proyek pembangunan CAA yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki nilai total sekitar Rp 17 triliun.
“Kegiatan yang diberikan total Rp 1 triliun, artinya masih ada Rp 15 triliun. Dari Rp 15 triliun, berapa yang untuk lokal? Poinnya saja,” ujar salah satu anggota bernama Salim.
Gubernur Banten Menyayangkan Aksi Kadin
Menanggapi video yang viral tersebut, Gubernur Banten Andra Soni menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Kadin Kota Cilegon. Menurutnya, sebagai organisasi resmi, Kadin seharusnya memahami regulasi dan turut mendukung pelaksanaan proyek strategis nasional.
“Saya sangat menyayangkan. Teman-teman Kadin adalah organisasi resmi yang mestinya paham tentang regulasi dan harus mendukung terlaksananya proyek strategis nasional,” kata Andra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa permasalahan ini juga telah menjadi perhatian Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani.
“Rencananya besok (Rabu, 14/5/2025) saya diundang oleh Menteri Investasi untuk membahas soal permasalahan ini. Nanti saya kabari hasilnya,” tambahnya.
Tentang Proyek CAA
Pembangunan pabrik CAA merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Pabrik ini nantinya akan memproduksi:
- 400.000 ton soda kaustik padat, dan
- 500.000 ton ethylene dichloride (EDC) per tahun.
Menurut Andra, produk tersebut akan menjadi bahan baku untuk kebutuhan baterai mobil listrik, yang mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.