Enam Pesawat Tempur Berbasis Kapal Induk Terunggul Dunia, J-35 China Siap Saingi F-35 Amerika Serikat

Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin memanas, keberadaan kapal induk dan pesawat tempur berbasis di atasnya menjadi salah satu aspek kunci dalam menjaga keunggulan militer suatu negara. Khususnya, di kawasan-kawasan strategis seperti Teluk dan Laut Cina Selatan, pesawat-pesawat ini memegang peran vital dalam berbagai misi militer multi-peran.

Berikut adalah enam pesawat tempur berbasis kapal induk yang saat ini dianggap sebagai yang terbaik di dunia, masing-masing memiliki keunggulan dan kemampuan unik yang membedakan mereka dari pesaingnya.

1. Shenyang J-35 (China): Penantang Baru dari Negeri Tirai Bambu

Dikenal sebagai “Flying Shark,” J-35 merupakan pesawat siluman generasi 4,5 yang tengah dikembangkan oleh perusahaan aviasi China, Shenyang Aircraft Corporation. Pesawat ini dirancang khusus untuk memperkuat armada kapal induk Tiongkok, yang terus berkembang dan memperluas kekuatan laut mereka.

Dengan badan pesawat berdesain tajam dan elemen-elemen siluman modern seperti badan bersegi dan ruang senjata internal, J-35 diharapkan mampu bersaing dengan pesawat siluman kelas atas. Pesawat ini juga dilengkapi mesin ganda yang mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, menjadikannya andalan masa depan bagi angkatan laut China.

2. F-35B Lightning II (Amerika Serikat): Pesawat Siluman Serba Bisa

F-35B adalah varian dari jet tempur generasi kelima yang dikenal luas berkat kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL). Pesawat ini menjadi andalan Angkatan Laut dan Marinir Amerika Serikat, mampu melakukan berbagai misi termasuk pengintaian, serangan udara, dan serangan darat.

Selain teknologi siluman canggih, F-35B juga dilengkapi sistem elektronik mutakhir yang memungkinkan misi-misi kompleks dilakukan secara efisien. Kemampuannya untuk beroperasi dari kapal induk dan pangkalan darat menjadikannya salah satu pesawat paling fleksibel di dunia.

3. F/A-18E/F Super Hornet (Amerika Serikat): Pilihan Terpercaya

Pesawat ini sudah menjadi tulang punggung dalam armada kapal induk Amerika Serikat. Dengan kecepatan mencapai Mach 1,8, Super Hornet mampu membawa berbagai rudal udara ke udara seperti AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinder, serta rudal anti-kapal dan sistem pertahanan lainnya.

Model ini terkenal karena ketangguhannya dalam berbagai kondisi operasional, serta kemampuannya untuk melakukan misi serangan udara, anti-kapal, dan pengawasan secara bersamaan.

4. Dassault Rafale M (Perancis): Pesawat Multi-Peran Andal

Rafale M adalah varian kapal induk dari jet tempur multi-peran buatan Dassault. Dirancang untuk mampu melakukan berbagai misi, mulai dari penyerangan udara, darat, hingga anti-kapal, pesawat ini juga mampu membawa berbagai rudal dan sistem persenjataan canggih.

Dengan desain sayap delta dan kemampuan adaptasi maritim yang tinggi, Rafale M menjadi pilihan utama bagi angkatan laut Perancis dan beberapa negara lain yang mengandalkannya untuk menjaga keamanan wilayah mereka.

5. F/A-18E/F Super Hornet (Spanyol): Variasi dari Amerika Serikat

Selain digunakan oleh AS, model ini juga digunakan oleh negara lain seperti Spanyol, yang mengoperasikan varian ini dari kapal induk mereka. Pesawat ini menawarkan performa yang andal dan fleksibel, cocok untuk berbagai misi militer di laut dan udara.

6. J-35A China: Teknologi Siluman yang Mengancam

Selain J-35 yang tengah dikembangkan, China juga dikabarkan melirik versi awal dari jet ini, J-35A, yang dikabarkan memiliki kemampuan siluman yang canggih. Pesawat ini diharapkan akan melengkapi armada kapal induk mereka dan bersaing langsung dengan F-35 dari AS.

Related Posts

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Jakarta – Meski Warren Buffett dikenal sebagai kritikus Bitcoin, ternyata sosok yang paling sering memprediksi “kematian” mata uang kripto terbesar itu adalah ekonom Peter Schiff. Baru-baru ini, situs ‘Bitcoin Is…

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

  JAKARTA – Dunia maya kembali menjadi medan perang baru dalam konflik geopolitik. Kali ini, sebuah serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang diduga berafiliasi dengan Israel menimbulkan kehebohan di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul