Irlandia Akan Suarakan Dukungan untuk Regulasi AI di Pertemuan Puncak Global

Taoiseach Micheál Martin telah diundang untuk menghadiri KTT Aksi Kecerdasan Buatan
Taoiseach Micheál Martin telah diundang untuk menghadiri KTT Aksi Kecerdasan Buatan
Irlandia akan menyuarakan dukungannya untuk menempatkan pembatas bagi kecerdasan buatan (AI) yang dapat dipercaya dan berpusat pada manusia pada pertemuan puncak besar yang dimulai di Paris besok.

Taoiseach Micheál Martin telah diundang untuk menghadiri Artificial Intelligence Action Summit, yang akan mempertemukan para pemimpin dunia, CEO perusahaan, dan juru kampanye untuk membahas masa depan AI.

“KTT ini akan menjadi kesempatan yang berguna untuk bertukar pandangan dengan para pemimpin politik dari seluruh dunia, serta sektor swasta, komunitas penelitian, dan kelompok masyarakat sipil mengenai pendekatan terhadap teknologi ini di berbagai belahan dunia, dan untuk membahas di mana kolaborasi internasional lebih lanjut diperlukan untuk membangun keterlibatan kita yang sedang berlangsung di UE, OECD, dan dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Peter Burke, Menteri Perusahaan, Pariwisata, dan Ketenagakerjaan.

“Kami sepenuhnya mendukung penerapan pagar pembatas untuk AI yang dapat dipercaya dan berpusat pada manusia di Uni Eropa,” tambahnya.

“Ini akan melindungi keselamatan individu dan hak-hak dasar sambil terus mempromosikan dan mendorong inovasi,” kata Tn. Burke.

Ia menanggapi pertanyaan parlemen dari Fianna Fáil TD Malcolm Byrne.

“Kecerdasan Buatan sedang mengubah begitu banyak aspek dalam kehidupan kita dan kita perlu memperdebatkan batasan tentang kapan dan bagaimana ia harus digunakan,” kata Tn. Byrne.

“Ini akan menjadi isu krusial bagi Pemerintah,” tambahnya.

Undang-Undang AI Uni Eropa mulai berlaku pada Agustus 2024 dan melarang sistem kecerdasan buatan yang dianggap sebagai ancaman nyata terhadap keselamatan, mata pencaharian, dan hak-hak manusia.

Ada juga aturan ketat untuk sistem AI berisiko tinggi yang digunakan dalam infrastruktur penting, penegakan hukum, dan pemilu.

Namun, di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump telah mencabut perintah eksekutif yang ditandatangani oleh pendahulunya Joe Biden yang berupaya mengurangi risiko yang ditimbulkan AI terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan nasional.

Kedatangan model AI DeepSeek dari China telah memicu kekhawatiran bahwa keselamatan dan regulasi mungkin terganggu saat perlombaan AI global memasuki fase baru.

Related Posts

Revolusi Militer: China Luncurkan Jet Tempur Baru Tanpa Ekor dan Ditenagai 3 Mesin

China baru-baru ini meluncurkan jet tempur futuristik yang dijuluki J-36 oleh analis Barat. Foto-foto pesawat ini mulai beredar di media sosial, memperlihatkan jet tempur canggih yang tidak memiliki ekor, terlihat…

Trump Perintahkan Penguatan Militer di Jepang, Drone AS Dikerahkan ke Okinawa

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginstruksikan Pentagon untuk mengerahkan drone pengintai jarak jauh MQ-4C Triton ke Pulau Okinawa, Jepang bagian selatan. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kerja sama intelijen antara…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Revolusi Militer: China Luncurkan Jet Tempur Baru Tanpa Ekor dan Ditenagai 3 Mesin

Revolusi Militer: China Luncurkan Jet Tempur Baru Tanpa Ekor dan Ditenagai 3 Mesin

Trump Perintahkan Penguatan Militer di Jepang, Drone AS Dikerahkan ke Okinawa

Trump Perintahkan Penguatan Militer di Jepang, Drone AS Dikerahkan ke Okinawa

Langkah Diplomatik Venezuela: Pulangkan Warga dari El Salvador

Langkah Diplomatik Venezuela: Pulangkan Warga dari El Salvador

Situasi Mencekam di Myanmar, Warga Hidup di Tengah Bau Mayat Pascagempa

Situasi Mencekam di Myanmar, Warga Hidup di Tengah Bau Mayat Pascagempa

Pakar Ungkap Alasan di Balik Dahsyatnya Gempa Myanmar Berdaya Hancur Tinggi

Pakar Ungkap Alasan di Balik Dahsyatnya Gempa Myanmar Berdaya Hancur Tinggi

Nelayan Indonesia Jadi Pahlawan dalam Kebakaran Hutan Korsel, KBRI Berikan Respons Positif

Nelayan Indonesia Jadi Pahlawan dalam Kebakaran Hutan Korsel, KBRI Berikan Respons Positif