Irlandia Cuan Besar! Perang Dagang Trump Tak Hambat Surplus dengan AS

Menurut data dari Kantor Statistik Pusat (CSO) Irlandia, neraca perdagangan Irlandia dengan AS surplus mencapai 41,6 miliar euro.

Jakarta – Irlandia tampaknya menjadi salah satu negara yang sukses mendongkrak kinerja dagang dengan Amerika Serikat (AS), di tengah pengenaan tarif impor baru yang menimbulkan kekhawatiran dunia perdagangan global.

Mengutip BBC, Selasa (18/2/2025), ekspor barang Irlandia ke AS telah melonjak 34% menjadi 60,4 miliar euro (Rp 10,2 kuadriliun) di awal 2025. Sementara, impor Irlandia dari AS turun sedikit menjadi 18,7 miliar euro (Rp 3,1 kuadriliun).

Menurut data dari Kantor Statistik Pusat (CSO) Irlandia, capaian ini menandai surplus perdagangan Irlandia dengan AS mencapai 41,6 miliar euro.

Didukung oleh produksi farmasi

Kebijakan perdagangan di UE dikenal sebagai “kompetensi eksklusif” yang berarti bahwa hanya UE yang dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan dan mengenakan tarif, bukan negara-negara tertentu.

Alasan utama surplus perdagangan Irlandia dengan AS adalah keberadaan produsen farmasi yang mengekspor sebagian besar hasil produksi Irlandia ke AS.

CSO mengungkapkan, bahwa pada tahun 2024 total ekspor produk medis dan farmasi negara itu sempat loyo atau hanya naik 29% di bawah 83,1 miliar euro. Produk-produk ini menyumbang 45% dari semua ekspor barang Irlandia.

Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan peningkatan ekspor pada tahun 2024 adalah Eli Lily memproduksi obat penurun berat badannya, Zepbound, di sebuah fasilitas di County Cork.

Perusahaan farmasi AS yang berada di Irlandia juga sebagian memiliki tarif pajak perusahaan yang rendah di negara itu.

Peneliti Brad Setser, yang bekerja untuk US Council on Foreign Relations, telah melacak aktivitas perusahaan-perusahaan farmasi tersebut.

Pada tahun 2023, dalam kesaksiannya di hadapan komite keuangan Kongres AS, ia mengatakan: “Tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk skala impor obat-obatan AS saat ini dari Belgia, Irlandia, Swiss, dan Singapura yang tidak terkait dengan penghindaran pajak.”

 

Donald Trump Kenakan Serangkaian Tarif Dagang Baru

Seperti diketahui, Trump mengumumkan akan mengenakan tarif baru 25 persen terhadap impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin, 10 Februari 2025. Penerapan itu menambah bea masuk logam yang sudah ada dalam eskalasi besar lainnya seiring perombakan kebijakan perdagangannya.

Mengutip CNBC, kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke NFL Super Bowl di New Orleans Trump menuturkan akan mengumumkan tarif timbal balik pada Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

Disebutkannya, AS akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan ini akan berlaku untuk semua negara.

“Dan sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” ujar Trump tentang rencana tarif timbal balik tersebut.

Perluasan Tarif Dagang AS

Selama masa jabatan pertama, Donald Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium.

Akan tetapi, kemudian memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko dan Brasil.

Mantan Presiden AS Joe Biden memperluas kuota ini ke Inggris, Jepang dan Uni Eropa, serta utilitisasi kapasitas pabrik baja AS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data pemerintah dan American Iron and Steel Institute, sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil dan Meksiko diikuti oleh Korea Selatan dan Vietnam.

Dengan selisih yang besar, Kanada adalah pemasok logam aluminium primer terbesar ke AS, yang mencakup 79 persen dari total impor dalam 11 bulan pertama 2024. Meksiko adalah pemasok utama skrap aluminium.

Related Posts

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Jakarta – Meski Warren Buffett dikenal sebagai kritikus Bitcoin, ternyata sosok yang paling sering memprediksi “kematian” mata uang kripto terbesar itu adalah ekonom Peter Schiff. Baru-baru ini, situs ‘Bitcoin Is…

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

  JAKARTA – Dunia maya kembali menjadi medan perang baru dalam konflik geopolitik. Kali ini, sebuah serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang diduga berafiliasi dengan Israel menimbulkan kehebohan di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Bukan Warren Buffett, Peter Schiff Paling Sering Prediksi Kematian Bitcoin

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Serangan Siber Skala Besar dari Kelompok Pro-Israel Bobol Aset Kripto Iran Senilai Rp795 Miliar

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Norwegia Putuskan Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel, Dana Miliaran Dolar Dihentikan Akibat Konflik Gaza

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Modi Tolak Tekanan Tarif AS: India Utamakan Petani dan Kedaulatan Ekonomi

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Insiden Udara Dekat Burbank: Pesawat Penumpang Terpaksa Menukik Ratusan Meter untuk Menghindari Tabrakan dengan Jet Tempur

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul

Iran Adakan Putaran Baru Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, dan Inggris di Istanbul