
Senin, 16 Juni 2025 | Islamabad – Ketegangan di Timur Tengah memasuki fase baru yang mengkhawatirkan. Pemerintah Pakistan mengambil langkah drastis dengan menutup akses perbatasan di lima distrik provinsi Balochistan yang berbatasan langsung dengan Iran. Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya konflik militer antara Iran dan Israel, yang mulai menunjukkan tanda-tanda meluas ke kawasan sekitarnya.
Lima Distrik Dikunci
Penutupan ini mencakup distrik Chaghi, Washuk, Panjgur, Kech, dan Gwadar—wilayah strategis yang selama ini menjadi titik lalu lintas utama antara Pakistan dan Iran.
“Perbatasan di wilayah-wilayah tersebut ditutup untuk sementara, demi menjamin keamanan nasional,” kata Qadir Bakhsh Pirkani, pejabat tinggi dari otoritas Balochistan, kepada AFP.
Keputusan ini menegaskan kekhawatiran Islamabad terhadap potensi meluasnya konflik Iran-Israel menjadi perang regional, yang bisa menyeret negara-negara tetangga.
Iran Tegas: Tidak Akan Gencatan Senjata
Sementara itu, dari sisi lain konflik, Iran menunjukkan sikap keras. Dalam pernyataan diplomatik yang disampaikan melalui mediator dari Qatar dan Oman, Teheran menolak mentah-mentah proposal gencatan senjata.
“Kami hanya akan duduk di meja perundingan setelah seluruh respons militer terhadap agresi awal Israel diselesaikan,” ungkap sumber diplomatik Iran kepada Reuters.
Iran bahkan memperingatkan bahwa selama Israel masih melanjutkan serangannya, serangan balasan tidak akan berhenti. Teheran menyebut Israel telah “membuka pintu neraka,” dan mereka siap membalasnya dengan kekuatan penuh.
Upaya Diplomasi Terhambat
Upaya diplomasi internasional pun menghadapi jalan buntu. Pembicaraan sensitif mengenai program nuklir Iran yang sebelumnya dimediasi oleh Oman kini terhenti, menyusul gelombang serangan udara Israel ke wilayah Iran baru-baru ini. Pertemuan terakhir yang dijadwalkan bahkan dibatalkan sehari setelah eskalasi tersebut.
Oman dan Qatar, yang memiliki hubungan cukup baik dengan baik Iran maupun Amerika Serikat, dilaporkan terus mencoba menjembatani komunikasi dengan Israel. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda meredanya ketegangan.
Kawasan dalam Siaga Tinggi
Dengan perbatasan ditutup, negosiasi diplomatik mandek, dan pernyataan keras dari kedua pihak, situasi di kawasan kini berada di ambang krisis. Negara-negara lain pun mulai mengambil langkah preventif, termasuk mempersiapkan evakuasi warganya dari wilayah-wilayah yang dianggap berisiko tinggi