
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginstruksikan Pentagon untuk mengerahkan drone pengintai jarak jauh MQ-4C Triton ke Pulau Okinawa, Jepang bagian selatan. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kerja sama intelijen antara AS dan Jepang, sekaligus merespons meningkatnya aktivitas militer China di kawasan Indo-Pasifik.
Drone MQ-4C Triton Dikerahkan ke Okinawa
Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani, menyatakan bahwa kehadiran drone tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian di sekitar wilayah Jepang, terutama dalam menghadapi potensi ancaman dari China.
“Keamanan di kawasan sekitar negara kita semakin mengkhawatirkan,” ujar Nakatani dikutip dari AFP.
Drone MQ-4C Triton yang dikembangkan oleh Northrop Grumman ini memiliki daya jelajah hingga 13.700 kilometer, menjadikannya ideal untuk pengawasan jangka panjang di wilayah luas seperti Asia Timur.
Strategi AS-Jepang Hadapi Ancaman China
Keputusan ini dinilai sebagai bagian dari strategi AS dan Jepang dalam mengantisipasi potensi konflik militer di sekitar Taiwan, mengingat meningkatnya latihan militer China di perairan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Jepang pun menunjukkan kekhawatiran yang semakin tinggi. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, sekitar 30 pesawat tempur Jepang dikerahkan untuk mencegat drone asing yang diduga berasal dari China.
Okinawa: Kunci Pertahanan AS di Asia
Pulau Okinawa merupakan salah satu pangkalan militer terbesar AS di Asia, menampung sekitar 54.000 personel militer. Pangkalan ini menjadi pusat aktivitas pertahanan dan pengumpulan intelijen di kawasan Indo-Pasifik.
Pengiriman drone MQ-4C Triton ke Okinawa diperkirakan akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan dan akan digunakan untuk:
- Meningkatkan kemampuan pengintaian strategis di kawasan
- Memantau pergerakan militer China
- Mendukung stabilitas kawasan di tengah ketegangan geopolitik